Assalamualaikum, bertemu lagi (dan lagi yang entah ke berapa kali) sang designer wanna be yang noob dan geje... *cape juga mengulangi kalimat ini terus ini adalah tugas lanjutan dari postingan ini, sebagai pengganti tugas pertemuan Sistem Operasi kali ini saya akan membagikan cara mengenai manajemen file yang terbagi menjadi lima bagian. Daftar konten direktori, Menyalin, memindahkan, atau menghapus file dan direktori, Manipulasi banyak file dan direktori secara rekursif, Menggunakan perintah find untuk mencari berdasarkan file. Kompresi dan dekompresi file menggunakan gzip dan bzip2. Sebelumnya seperti biasa kita lihat dulu pengertian Manajemen File

File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dang mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai pasrtisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. 

 Okey demikian katanya menurut bang headhunter (?) ,kita langsung saja ke langkah yang pertama!
btw... warning image heavy!


Dalam Daftar Konten direktori ada beberapa perintah yang bisa kita lakukan, yaitu

$ pwd
/home/user/praktikum
$ ls
text1 text2 text3 text4 text5
$ ls /home/user/praktikum
text1 text2 text3 text4 text5

Kita bisa lihati simulasinya dalam cmd linux kita :

Pwd dan ls

point work directory (menampilkan tempat direktori yang sedang dikerjakan).Disini kita bisa melihat /home/ujirahma


Selain itu kita bisa mengecek apa yang ada di dalam direktori kita dengan perintah ls


Perintah ls juga bisa digunakan untuk menampilkan suatu direktori tertentu, cukup ketikan ls/ nama direktori yang kita tuju.


Selain itu juga terdapat ls -al, yang digunakan untuk menampilkan file dalam format panjang, kolom pertama yaitu perizinan, mengenai perizinan bisa dilihat lebih lengkapnya disini , kolom kedua yaitu jumlah link, kolom ketiga yaitu pemilik file, keempat kelompok pemilik file, kolom lain menunjukkan ukuran file dalam byte, tanggal dan waktu modifikasi
terakhir, dan nama file.


Menurut modul Secara default, ls menampilkan dafar file yang diurutkan secara alfabet. Kita dapat menambahkan pilihan untuk mengurutkannya berdasarkan waktu atau berdasarkan ukuran file. ls -lt akan mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama). Sedangkan untuk mengurutkan berdasarkan ukuran file bisa menggunakan ls -ls (dari yang terbesar hingga yang terkecil). Dengan tambahan -r dapat membalikkan urutan. Misal, dengan ls -lrt berarti
mengurutkan daftar file dari yang terlama hingga yang terbaru.


  • ls -lt dari yang terbaru hingga terlama


  • ls -ls dari yang terbesar hingga terkecil


  • ls -lrt daftar file dari yang terlama ke terbaru (dibalikan apabila ditambah r)



Dalam Copying, Moving, Deleting ada beberapa hal yang bisa kita lakukan
 
$ cp text1 text1.new
$ mkdir backup
$ cp text1 backup/
$ mv text1.new backup/
$ mv backup/text1.new backup/text1.new.1
$ ls text1 backup/

Simulasinya dalam cmd linux kita :

cp,mv,mkdir

  • mengopi file text1 menjadi text1.new


  • membuat folder backup


  • mengopi text1 kedalam folder backup (bisa melihat hasilnya dengan menggunakan ls)

  • memindahkan text1.new kedalam folder backup


  •  mengintip text1 dengan menggunakan ls



  • membuat banyak folder dengan mkdir nama folder 


  •  membuat folder didalam folder dengan perintah mkdir -p nama folder/ nama folder

 
  • menghapus folder dengan perintah rmdir -p nama folder/nama folder ingat! ketika menghapus pastikan tidak ada file didalam foldernya.


  •  membuat file rekursif dengan touch nama file


  • menemukan file yang ingin dicari dengan find 




Terakhiiiir adalah kita akan mencoba membuat kompresi file (zip and rar anyone?) , dengan memakai gzip, bzip2 dan bunzip2 kita lihat simulasi cmd linux dibawah ini :

  • mengopi dulu file yang akan kita kompresi (dalam hal ini saya memilih mengopi services)


  • membuat kompresinya dengan perintah gzip nama file


  • membuat hasil kompresi menjadi file kembali dengan perintah gzip -d nama file


  • membuat kompresi dengan perintah  lain, bzip2 nama file


  •  membuat hasil kompresi menjadi file kembali dengan perintah bunzip2 nama file


Selesai! semoga bermanfaat! :)
Sumber :
Modul praktikum SO7
https://headhunters00.wordpress.com/2013/05/01/manajemen-file-di-linux/


Assalamualaikum semuanya, bertemu lagi dengan (entah yang keberapa kali) saya si designer wanna-be yang noob dan geje ini, kali ini berhubung satu hal yang menyebabkan saya tidak bisa hadir dalam praktikum sebelumnya , saya sekarang ditugaskan untuk membuat postingan blog mengenai ini hiks hiks dua pertemuan pula! padahal cuman 1 hari aja ga masuk *eh malah curhat ... yang langsung saja sekarang saya akan membuat bagaimana cara memanajmen memori, i/o dan disk pada linux Ubuntu.



Pertama kita akan mempelajari manajemen memori, bisa kita liat diatas si rubah bilang kata kuncinya adalah "free" dan "swap" tapi sebelumnya kita mesti tau dulu apa sih manajemen memori?  

Manajemen Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari program counter. Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.

Fungsi manajemen memori sendiri sangat penting dalam sistem operasi dan harus dikelola sebaik baiknya agar :
  • Utilitas CPU meningkat 
  • Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU
  • Tercapai efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas
  • Transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien
  • Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai
  • Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan
  • Mendealokasikan memori dari proses telah selesai
  • Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk
begitulah katanya diambil dari mbak Nanda Iryani, tentang pengertian manajemen memori.Bagaimana implementasinya? berikut akan saya praktekan dengan menggunakan cmd pada linux Ubuntu

Free

kita bisa melihat memori yang terpakai oleh suatu proses dengan perintah “free” pada cmd kita.


Kata modul Perintah ini menunjukan bagaimana swap space dan banyak swapping yang terjadi.
Swap : Swap adalah ruang pada Hardisk yang dijadikan ruang Virtual Memori (memory bayangan), yang digunakan ketika komputer membutuhkan lebih banyak memory dan space.
Swapping :  Manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
*Takutnya bingung swap dan swapping itu, apa hehehe oke lanjutkan!

Kata modul juga selain perintah “free”, kita juga dapat melihat penggunaan memori dan swap-nya dengan perintah berikut.

cat /proc/meminfo



Pada Linux, kita bisa memaksimalkan penggunaan memori fisik (RAM) dengan memori virtual (swap) agar kita juga tidak perlu repot repot membeli hardisk eksternal hehe . Caranya adalah sebagai berikut.

Swap

Lihat nilai swappiness terlebih dahulu, biasanya nilai swappiness untuk Linux adalah 60


Swapiness ini berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap. Nilai dari swappiness berkisar antara 0-100, jika nilainya 0, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin. Tetapi jika nilainya 100, maka kernel akan melakukan proses swapping secara agresif.
Setelah itu, kita ubah nilai swappiness sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kita. Caranya adalah.


Tapi itu hanya sementara, kalau kita reboot maka akan kembali seperti semula.

Setelah manajemen memori, kita akan mencoba untuk memanajemen I/O (Input atau Output) dan Disk, biasanya manajemen I/O dan disk berupa


Kita langsung saja liat contoh untuk linuxnya, sebelumnya masukan flash disk kedalam laptop anda yaaa :)

Fdisk -l


Digunakan untuk mencari daftar partisi yang dikenali, ternyata flash disk ada di sdb1 



Mount/Unmount dan Eject

Untuk melihat isi dari flashdisk tersebut, caranya adalah :


Maaf karena flashdisk nya memang tidak ada isinya, jadi kosong hehehe :)
Selanjutnya untuk mencabut flashdisk


Lalu ada juga untuk mengeject Disk pada komputer anda


Selesai, semoga bermanfaat!
Sumber :
Modul Praktikum SO 6
http://nandairyani.blogspot.com/2014/03/manajemen-memori-sistem-operasi.html
http://manajementos.blogspot.com/2010/10/manajemen-io.html

Assalamu'alaikum wr.wb , Bismillah... halo semua bertemu lagi dengan beginner-designer wanna-be yang super geje ini sekarang saya lagi ingin share tentang manajemen hak akses pada Linux Ubuntu, yang baru saya pelajari minggu lalu dari praktikum Sistem Operasi , tapi sebelumnya kita mesti tau dulu apa sih hak akses?

Hak akses adalah Hak akses bisa dibilang sebuah hak yang diberikan pada seluruh User atau file untuk melakukan sesuatu akses. Jadi Hak akses ini dapat diatur sedemikian rupa supaya file atau direktori itu hanya bisa di read, atau write, dan execute. Selain itu kita juga bisa mengatur bagaimana hak akses dari setiap user pada suatu file, atau direktori. 

Yap! Betul hak akses dalam Linux Ubuntu dibagi menjadi tiga yaitu, owner/user, others dan group.

User: username dari orang yang memiliki file tersebut. Secara default, pengguna yang menciptakan file tersebut akan menjadi pemiliknya.

Grup: Grup User yang memiliki file tersebut. Semua pengguna yang termasuk ke dalam kelompok yang memiliki file tersebut akan memiliki hak akses yang sama ke file.  Hal  ini  berguna  jika,  misalnya,  Anda  memiliki  proyek  yang  membutuhkan banyak pengguna yang berbeda untuk dapat mengakses file tertentu, sementara yang lain tidak bisa. Dalam hal ini, Anda akan menambahkan semua pengguna ke dalam kelompok yang sama, pastikan file yang dibutuhkan dimiliki oleh kelompok itu, dan mengatur hak akses sesuai grup file tersebut.

Other: Seorang pengguna yang bukan pemilik file tersebut dan tidak termasuk dalam kelompok yang sama. Dengan kata lain, jika Anda menetapkan izin untuk kategori "other", itu akan mempengaruhi orang lain secara default.
Dalam mengatur Hak Akses ada dua cara untuk mengatur Hak Akses dengan mode simbolik dan mode numerik Anda dapat mengatur hak akses file dengan perintah chmod.

  • Mode  Simbolik
Mode ini cukup  mudah  diingat.  Pertama,  Anda  memutuskan  apakah  Anda mengatur hak akses bagi pengguna (u), kelompok (g), lainnya (o), atau ketiganya (a). Kemudian, Anda menambahkan izin (+), hapus (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan  yang  baru  (=). Selanjutnya,  Anda  memutuskan  apakah  Anda mengatur izin read (r), write (w), atau execute (x). Terakhir, Anda akan memberitahu chmod, hak akses file mana yang ingin Anda ubah.


  • Mode Numerik
Mode  lain  dimana  chmod  dapat  digunakan  adalah  mode  numerik.  Dalam  mode numerik, hak akses file tidak diwakili oleh karakter. Sebaliknya, mereka diwakili oleh tiga digit nomor oktal.
4 = read (r)
2 = write (w)
1 = execute (x)
0 = tidak ada izin (-)
Untuk mendapatkan bit permission yang Anda inginkan, Anda menjumlahkan angka yang sesuai dengan hak aksesnya. Misalnya, izin rwx adalah 4 +2 +1 = 7, rx adalah 4 +1 = 5, dan rw adalah 4 +2 = 6. Biar lebih enak liat gambar dibawah ini!

Contoh Screenshotnya liat contoh dibawah ini dengan Mode Numerik!
Buat File hak.txt dan intip isinya dengan ls -l
 
Mengganti Semua Hak Akses Menjadi Read

Mengganti Hak Akses Ownersnya Menjadi Read dan Execute
More to Update Later...

Halo bertemu lagi dengan saya si noob designer yang geje, to the point aja kali ini saya akan men-share ilmu tentang Access Point.  Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.
 

Kabel Pigtail
Kabel penghubung AP ke Antena Eksternal. Alat ini diperlukan untuk menghubungkan antara antena eksternal dengan access point. pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang terletak pada access point.
POE (Power Over Ethernet)
Device yang dapat menyalurkan listrik melalui kabel Ethernet atau kabel UTP/STP dengan adanya PoE maka access point dapat dinyalakan tanpa perlu repot mengulur kabel listrik ke atas tower.
Antena Eksternal
Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Untuk memperluas area jangkauannya, di perlukan antenna Omni eksternal, yang rata – rata berkekuatan 15dB. Antenna Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi dapat menjangkau client dari arah mana saja.
Kabel UTP / STP
Digunakan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN local, alat in bisa dipasang ke komputer gateway/ router atau ke hub/switch. 
  1. Merubah IP Komputer/Laptop kita terlebih dahulu (IP defaultnya biasanya 192.168.1.1 jadi kita memasukan IP selain dari IP tadi, misalnya 192.168.1.10 dsb.
  2. Koneksikan dengan wireless routernya (Koneksi ke wifi TP-Linknya terlebih dahulu)
  3. Masuk ke browser dan masukan IP standar konfigurasinya 192.168.0.254, lalu akan muncul pop-up meminta username dan password isi dengan admin untuk keduanya.
  4. Setelah itu akan muncul konfigurasi seperti ini
 Melihat status TP-LINK kita ada di menu "Status"
 Untuk Konfigurasi akan secara otomatis diarahkan ke menu "Quick Setup", lalu langsung saja klik "Next"
 Pilih "Access Point" karena kita akan membuat Access Point :)
 Isi data dibawah, terdapat beberapa pilihan namun pilih "27 dbm/ yang paling tinggi" untuk Transmission Power agar kecepatan mengirim datanya cepat, lalu pilih juga Wireless Security Modenya adalah WPA/WPA2-PSK
 Memasukan data lagi, pilih untuk DHCP Server "Enable" agar kita tidak perlu memasukan IP secara statis
 Konfigurasi Selesai! Simpan terlebih dahulu datanya dan klik "Reboot"
 Klik Oke dan Reboot devicenya
 Tadaaa! Reboot berhasil! untuk melihat hasilnya cukup lihat koneksi wifi kita dan cari nama access point dengan nama yang tadi kita masukan, dan voila! akan langsung terkoneksikan dengan internet , jangan lupa untuk menghapus dulu IP statis yang kita pasang sebelumnya menjadi otomatis agar bisa terkoneksi dengan internet :)